Aceh Jaya – Jumat, 9 Mei 2025. Forum Galasantara menggelar pertemuan strategis bersama para tokoh Gampong Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, untuk membahas kerja sama pengelolaan lahan seluas 12.000 hektar dalam rangka budidaya tanaman nilam dan kopi robusta. Pertemuan berlangsung di Aula Kantor Keuchik Gampong Panggong dan dihadiri oleh Keuchik, Tuha Peut, Ketua Kelompok Tani, serta tokoh masyarakat setempat.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Galasantara, Wen Rimba Raya, yang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi janji kampanye Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf (Mualem), dan Wakil Gubernur terpilih, Fadhlullah, SE (Dek Fad), untuk mengembangkan ekonomi masyarakat di wilayah poros tengah dan barat selatan Aceh melalui sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Galasantara, N. Hasani Alhaj, memaparkan secara rinci program budidaya nilam dan kopi robusta yang akan dijalankan dengan pendekatan modern dan berbasis mekanisasi. Ia menegaskan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat melalui pola kerja sama dan bagi hasil, di mana 30% keuntungan bersih setelah investasi dan operasional akan disalurkan kembali kepada warga sekitar.
"Ini bukan sekadar proyek pertanian, tapi gerakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal. Kami akan mengelola lahan dengan sistem pertanian modern dan melibatkan penuh kelompok tani serta masyarakat setempat," ujar N. Hasani Alhaj dalam presentasinya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRK Aceh Jaya, Pang Toni, serta Panglima Sagoe Krueng Sabee, Herman, yang menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Galasantara dalam mendorong kedaulatan ekonomi desa. Keduanya menilai bahwa program ini sejalan dengan aspirasi masyarakat dan potensi unggulan wilayah Krueng Sabee.
Seluruh unsur masyarakat Gampong Panggong menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. Keuchik, Tuha Peut, Ketua Kelompok Tani, dan tokoh masyarakat secara mufakat menyerahkan pengelolaan lahan kepada Galasantara, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung pembangunan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dari pelaksanaan tahap pertama program pembukaan lahan seluas 1.000 hektar di Aceh Jaya, yang selanjutnya akan direplikasi ke wilayah lain di barat selatan dan poros tengah Aceh sesuai kesepakatan bersama antara Galasantara dan Gubernur-Wakil Gubernur Aceh terpilih.